Materi Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) III BAB 2
A. SHOLAT FARDLU
1. Pengertian.
Sholat menurut bahasa berarti do’a sedang menurut istilah syara' ialah Ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir bagi Allah ta'ala dan di sudahi dengan memberi salam (sabiq 1997:191)
Sholat menurut bahasa berarti do’a sedang menurut istilah syara' ialah Ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir bagi Allah ta'ala dan di sudahi dengan memberi salam (sabiq 1997:191)
2. Bacaan dan Gerakan
Sholat.
1. Membaca
takbir dengan ikhlas niatmu karena Allah.
2. Seraya
mengangkat kedua tanganmu sejurus dengan bahu dan sejajarkan ibu jarimu pada
daun telingamu.
3. Lalu
meletakkan tangan kananmu pada punggung telapak tangan kirimu di atas dada.
4. Lalu
bacalah doa iftitah.
5. Lalu
berdo'a memohon perlindungan dengan membaca ta'awudz.
6. Dan
membaca basmalah.
7. Lalu
bacalah surat al fatihah.
8. dan
berdo’alah sesudah itu dengan membaca Amin.
9. Kemudian
bacalah salah satu surat dari pada al-Quran.
10. Dengan
diperhatikan artinya dan dengan perlahan-lahan.
11. Kemudian
angkatlah kedua tanganmu seperti dalam takbir permulaan.
12. Lalu
rukulah dengan bertakbir.
13. Seraya
meratakan punggungmu dengan lehermu memegang dua lutut dengan dua belah
tanganmu.
14. Lalu
berdo’a ketika rukuk.
15. Kemudian
angkatlah kepala untuk i'tidal, dengan mengangkat kedua belah tanganmu seperti
dalam takbirratul ihram dan berdo'a.
16. Lalu
sujudlah dengan bertakbir.
17. Lalu
letakkanlah kedua lututmu dan jari kakimu di atas tanah lalu kedua tanganmu
kemudian dahi dan hidungmu. Kemudian
menghadap kan jari kakimu ke arah kiblat.
18. Lalu
membaca doa dalam sujudmu seperti bacaan pada ruku.
19. Lalu
angkatlah kepalamu dengan takbir dan
duduklah tenang dan berdoa.
20. Lalu
sujudlah untuk kedua kalinya dengan bertakbir dan membaca do'a seperti sujud
pertama kemudian angkatlah kepalamu dengan bertakbir.
21. Dan
duduklah sebentar lalu berdirilah untuk rakaat kedua dengan menekankan tangan
ke tanah.
22. Dan
kerjakanlah rakaat kedua ini sebagaimana dalam rakaat pertama tetapi tidak lagi
membaca doa iftitah.
23. Setelah
selesai dari sujud kedua kalinya, maka duduklah di atas kaki kirimu dan
tumpukan kaki kananmu serta letakka lah kedua tanganmu di atas kedua lututmu.
Julurkanlah jari-jari tangan kirimu sedang tangan kananmu menggenggamkan jari
kelingking jari manis dan jari tengah serta mengajukan jari telunjukmu dan
sentuhkan ibu jarimu pada jari tengah.
24. Kemudian
berdirilah untuk raka'at berikutnya dengan bertakbir sembari mengangkat tangan
seperti pada raka'at pertama tetapi tanpa do'a iftitah dan surat.
25. Adapun
duduk dalam raka'at akhir khir caranya
memajukan kaki kiri sedang kaki kanan bertumpu dan duduk mu bertumpu pada
pantat
26. Dan
bacalah tasyahud, sholawat sebagaimana bacaan pada tasyahud awal di atas dan
bacalah salah satu do’a tasyahud ahir, jika sholat mu dua rakaat. Kalau
rakaatnya tiga atau empat maka tasyahud akhir ini diletakkan pada rakaat
terakhir.
27. Ketika
duduk tasyahud letakkanlah tangan kiri di atas lutut kirimu dan tangan kanan di
atas lutut kanan dan berisyarat dengan telunjuk.
28. Kemudian
bersalamlah dengan berpaling ke kanan dan ke kiri sampai terlihat pipimu oleh
orang di belakangmu sambil membaca salam.
29. Membaca"
assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh" ketika menoleh ke kanan dan kiri.
30. Perhatian:
tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam cara melakukan sholat
sebagaimana yang disebut di atas.
3. Zikir dan Do'a Ba'da Sholat.
Kaifiat Berzikir dan berdo'a.
a. Berdzikir
dan berdoalah dengan lafaz yang ma'tsur dari nabi SAW.
b. Berdzikir
dan berdoalah secara sendiri-sendiri dengan sir tidak mengeraskan suara.
c. Bertasbih
tahmid takbir dan tahlil yang diucapkan berulang kali dan dihitung dengan jari
jari tangan.
d. Adapun
urutan dzikir dan doa itu adalah sebagai berikut pertama membaca ta'awudz kedua
membaca basmalah ketiga membaca tahmid keempat membaca shalawat.
4. Hal-hal yang tidak disyariatkan dalam
shalat.
Melepaskan Niat, menambah bacaan do’a iftitah, menambah bacaan do’a ketika ruku dan sujud membaca doa qunut khusus sholat subuh.
Melepaskan Niat, menambah bacaan do’a iftitah, menambah bacaan do’a ketika ruku dan sujud membaca doa qunut khusus sholat subuh.
B. DASAR HUKUM, KEDUDUKAN DAN HIKMAH SHOLAT
FARDHU SERTA ANCAMAN MENINGGALKANNYA.
1.
Dasar hukum sholat
Apabila kamu telah selesai shalat maka ingatlah kepada Allah sewaktu berdiri duduk dan berbaring kemudian kalau sudah aman tentram maka kerjakanlah sholat itu (sebagaimana biasa), sesungguhnya sholat itu diwajibkan kepada orang-orang mukmin dengan tertentu waktunya. (an-Nisa’ 103).
Apabila kamu telah selesai shalat maka ingatlah kepada Allah sewaktu berdiri duduk dan berbaring kemudian kalau sudah aman tentram maka kerjakanlah sholat itu (sebagaimana biasa), sesungguhnya sholat itu diwajibkan kepada orang-orang mukmin dengan tertentu waktunya. (an-Nisa’ 103).
2.
Kedudukan sholat dalam islam.
a. Sebagai
arkanul islam.
b. Sebagai pembeda antara orang islam dan kafir.
c. Sebagai
pilar (tiang) agama.
d. Sebagai
ibadah yang pertama di hisab.
3. Hikmah-hikmah sholat.
a. Dapat
mencegah perbuatan keji dan munkar.
b. Dapat
dijadikan sarana memohon pertolongan dari Allah.
c. Dapat
mengingat Allah.
d. Dapat
menghapuskan dosa
4.
Ancaman ancaman meninggalkan shalat.
a. Dikecam
sebagai orang kafir.
b. Dimasukkan
ke dalam neraka wail.
c. Pada
hari kiamat yang akan dikelompokkan bersama karun dan firaun.
5. SHOLAT-SHOLAT SUNNAT.
1. Pengertian
Shalat sunnat (tathawwu') ialah sholat selain sholat fardhu yang lima
waktu (rasjid 2003 :133).
2. Sholat sunnat tathawwu'.
2.1 Shalat sunnah rawatib
iyalah sholat sunnah yang mengikuti menyertai sholat fardhu yang lima yang
dikerjakan sebelum atau sesudah sholat fardhu (rasjit 2003 :144).
a. Shalat
dua rakaat sebelum subuh.
b. Shalat
dua rakaat sebelum dzuhur.
c. Shalat
dua rakaat sesudah dzuhur.
d. Shalat
dua rakaat sesudah maghrib.
e. Shalat
dua rakaat sesudah isya.
2.2 Sholat sunnah ghairu rawatib,
ialah sholat-sholat sunnah yang tidak
termasuk di dalam shalat rawatib yang tersebut diatas antara lain: Sholat
sesudah wudlu, sholat antara adzan dan qamat, sholat tahiyat masjid, sholat
malam, shalat istikharah, sholat 2 hari raya, shalat gerhana, shalat istisqa'
dan sholat duha.
3. Sholat yang tidak disunnatkan.
Shalat
yang tidak disunatkan ialah berbagai bentuk sholat yang tidak pernah
dicontohkan oleh rasulullah SAW dengan kata lain tidak ada dalil atau
tuntunannya tetapi sering dijumpai prakteknya kepada masyarakat umum sebagai
berikut: sholat qabla jumat, shalat nisfu sya'ban, sholat tasbih dan sholat
taubat.
6. SHALAT BERJAMA'AH.
a. Pengertian.
Shalat berjamaah ialah sholat yang dilakukan
secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih salah seorang diantara mereka
menjadi imam dan yang lain sebagai makmum dengan aturan serta kaifiat yang
tertentu.
b. Cara gerakan shalat berjama'ah dan masbuk
(tertinggal).
1. Apabila
shalat telah di diiqamatkan maka datangilah dengan tenang.
2. Hendaklah
salah seorang diantara kamu menjadi imam.
3. Orang
buta boleh menjadi imam.
4. Jika
makmum hanya seorang berdirilah di sebelah kanan imam.
5. Hendaklah
meluruskan dan merapatkan barisan.
6. Isilah
shaf (barisan) yang kosong.
7. Shaf wanita, letaknya di belakang shaf pria.
8. Kemudian, apabila imam bertakbir maka bertakbirlah
jangan mendahului, atau kita harus mengikuti imam,
9. Bacaan
imam jangan panjang-panjang.
10. Hendaklah memperhatikan bacaan imam.
11. Jika imam telah membaca
"waladh-dhallin"maka bacalah "amin".
12. Hendaklah imam mengeraskan takbir intiqal.
13. Jika kamu menjumpai imam telah shalat, maka
bertakbirlah lalu mengikuti gerakan imam dan jangan hitung rakaatnya kecuali
mendapatkan ruku'.
14. Kemudian sempurnakanlah sholatmu setelah imam
bersalam.
15. Imam menghadap makmum atau ke arah sebelah
kanan.
e. Hikmah Shalat Berjam'ah.
Dapat memperkuat rasa persaudaraan dan
menenangkan jiwa.
7. SHALAT DI BERBAGAI KEADAAN
a. Shalat safar.
Safar artinya bepergian jadi sholat safar ialah shalat yang dikerjakan ketika dalam perjalanan. jika perjalanan itu sudah menempuh jarak 3 mil, maka menurut Rasulullah SAW boleh mengerjakan sholat jamak qasar.
Safar artinya bepergian jadi sholat safar ialah shalat yang dikerjakan ketika dalam perjalanan. jika perjalanan itu sudah menempuh jarak 3 mil, maka menurut Rasulullah SAW boleh mengerjakan sholat jamak qasar.
b. Shalat Jamak.
Yang dimaksud dengan menjamak sholat ialah menghimpun (mengumpulkan) dua sholat yang dikerjakan dalam satu waktu adapun salat yang dapat di jamak adalah shalat dzuhur dengan ashar dan shalat maghrib dengan isya dilihat dari segi pelaksanaannya sholat jamak ini terbagi menjadi dua yaitu Yaitu jamak taqdim dan jamak takhir.
Yang dimaksud dengan menjamak sholat ialah menghimpun (mengumpulkan) dua sholat yang dikerjakan dalam satu waktu adapun salat yang dapat di jamak adalah shalat dzuhur dengan ashar dan shalat maghrib dengan isya dilihat dari segi pelaksanaannya sholat jamak ini terbagi menjadi dua yaitu Yaitu jamak taqdim dan jamak takhir.
c. Shalat Jamak Qashor.
Qashar artinya memendekan (meringkas) adapun sholat jamak qasar ialah meringkas jumlah rakaat shalat yang empat menjadi dua rakaat
Qashar artinya memendekan (meringkas) adapun sholat jamak qasar ialah meringkas jumlah rakaat shalat yang empat menjadi dua rakaat
d.
Syarat sah shalat jamak qashar.
1. Mengadakan
perjalanan bukan dalam kemaksiatan.
2. Jarak
perjalanan sekurang-kurangnya 80,640 km (perjalanan sehari-semalam )
e. Tata cara sholat jamak Qashar.
1. Niat
Jamak qashar taqdim atau takhir.
2. diantara
dua sholat dikelangi dengan iqama.
f. tata cara shalat di kendaraan.
Sebagaimana sabda Nabi SAW :
"Nabi SAW ditanya perihal shalat di kapal, maka ujar beliau sholatlah di sana dengan berdiri kecuali bila engkau takut tenggelam".(HR. Daruquatnhni-Hakim).
Sebagaimana sabda Nabi SAW :
"Nabi SAW ditanya perihal shalat di kapal, maka ujar beliau sholatlah di sana dengan berdiri kecuali bila engkau takut tenggelam".(HR. Daruquatnhni-Hakim).
g. Tata cara Shalat Orang Sakit.
"saya menderita penyakit bawazir, lalu saya tanyakan kepada Nabi SAW, bagaimana caranyashalat?, beliau bersabda: Shalatlah dengan berdiri, kalau tak dapat hendaklah dengan duduk, dan kalau tak dapat juga maka berbaringlah. (HR. Jama'ah).
Demikianlah Materi Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) III BAB 2, semoga bermanfaat.
"saya menderita penyakit bawazir, lalu saya tanyakan kepada Nabi SAW, bagaimana caranyashalat?, beliau bersabda: Shalatlah dengan berdiri, kalau tak dapat hendaklah dengan duduk, dan kalau tak dapat juga maka berbaringlah. (HR. Jama'ah).
Post a Comment for "Materi Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) III BAB 2"