Contoh Cerpen Singkat Terbaru Istana Kecil Untuk Tugas Sekolah

Hujan gemricik, angin pun menyelimuti hati yang tak tau bagaimana dan mengapa sehangat kopi pagi. Andai saja daun tidak jatuh dan berguguran waktu itu, mungkin musim semi akan nampak seperti kebahagiaan yang sejati. Namun takdir pun berpihak lain. Meski Aku sendiri tak tahu bagaimana cara untuk melanjutkan kehidupan di musim semi atau bahkan musim panas nanti, namun aku percaya bahwa kedua sinar yang terang akan selalu datang silih berganti. Cahaya tidak akan pernah gagal dalam kegelapan dan sinar akan membawa kebahagiaan serta kehidupan yang selalu damai.

Pagi ini aku terbangun dari mimpi yang mengingatkan akan nasib ini, “yah… that is” gumamku dalam hati. Aku tidak sendiri, kaki ini akan aku bawa kemana seharusnya. Karena aku yakin, “yes I can do it because dream it possible. Klara it’s my name, Aku adalah anak yang sangat mencintai diriku sendiri. Aku adalah pemimpi yang tulus aku tidak mudah putus asa, orang bilang aku anak yang obses banget. Mengapa tidak bukan kah mimpi itu boleh dimiliki siapa saja.

Setiap hari aktifitasku banyak dihabiskan untuk membaca buku. Meskipun aku sadar hidup di era modern seperti sekarang ini membaca buku bukan lagi hal yang menarik but I think it’s about the personality. Teman-teman ku gemar membaca ebook. Aku sendiri sering mencobanya tapi entah mengapa menurutku seperti kurang menjiwai saat membacanya.

Kamu tahu mengapa aku suka membaca buku, karena bagiku di dunia ini tidak ada yang benar-benar tulus untuk menjadi sahabat bahkan orang tua sekalipun. Tidak ada yang benar-benar paham tentang kita selain diri kita sendiri. Orang bilang aku adalah anak yang cantik, cerdas dan sopan. Namun hal demikian tidak menjadi acuan bagi kedua orang tuaku untuk dapat mensyukuri itu. Entah mengapa, aku sendiri tidak bisa membanyangkannya. Aku berada pada fase dimana menurutku itu adalah titik balik dari kehidupanku.

Setelah perceraian kedua orang tuaku tidak lagi aku mengingat dimana istana kecilku. Aku sendiri selalu bertanya kemana aku harus pulang saat tubuh ini lelah, kemana tempat untuk mengadu saat hati ini kaku. Hingga pada akhirnya aku menemukan jalan dimana aku harus mengalihkan semua itu yaitu dengan cara membaca buku.

Lambat laun berlalu aku pun menjadi pribadi yang semakin tertutup. Hal yang selalu aku tekankan adalah mencoba untuk mencintai diri lebih baik dari siapapun. Tidak hanya membaca buku kini aktivitas favoritku adalah berbagi ke pada orang yang membutuhkan salah satunya ialah dengan berkunjung ke panti asuhan dan berbagi kepada mereka semua. Kalian tahu ini adalah hal yang sangat menghangatkan. Melihat wajah-wajah mereka yang menebar senyum kepadaku. Canda tawa dan sedihnya begitu terasa kehati. Aku selalu menyukuri kehidupan ini, benar saja diatas langit masih ada langit.