Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rangkuman Materi Sistem Koordinasi dan Alat Indra Kelas XI Kurikulum 2013 Revisi

Seperti telah anda ketahui, di dalam tubuh manusia terdapat beberapa sistem organ. Agar seluruh sistem organ itu dapat bekerja dengan baik dan saling mendukung satu sama lain, tentunya harus ada sistem lain yang berfungsi untuk mengatur seluruh proses kerja sistem organ tersebut. Sistem yang dimaksud adalah sistem koordinasi. Sesuai dengan namanya, sistem ini berfungsi untuk mengatur sistem organ tubuh yang lain agar dapat menjalankan fungsinya dan bekerja sama secara serasi dan efisien.

Rangkuman Materi Sistem Koordinasi dan Alat Indra Kelas XI Kurikulum 2013 Revisi

Dalam tubuh kita, dibedakan menjadi dua sistem koordinasi berdasarkan sifat kerjanya, yaitu sistem koordinasi yang dilakukan oleh sistem saraf dan yang dilakukan oleh sistem endokrin (hormonal). Di antara keduanya terdapat perbedaan. Koordinasi oleh sistem saraf berlangsung cepat untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang memerlukan tanggapan segera, sedangkan pengaturan oleh sistem hormon berlangsung jauh lebih lambat, namun lebih teratur. Sebagai contoh, cara kerja sistem koordinasi, ketika seseorang melakukan aktivitas lari, otak akan memantau perubahan kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Apabila telah diketahui apa yang terdeteksi, otak melalui sistem saraf akan mengirimkan impuls-impuls saraf ke diafragma, otot, jantung, dan paruparu untuk memberikan tanggapan terhadap impuls-impuls saraf yang telah dikirimkan otak. Dalam hal ini, sistem koordinasi dilakukan oleh sistem saraf.

Bagaimana kedua sistem koordinasi bekerja untuk menjalankan fungsinya? Agar Anda lebih mudah memahami rangkuman materi pada bab Sistem Koordinasi dan Alat Indra ini, perhatikanlah peta konsep berikut!

Rangkuman Materi Sistem Koordinasi dan Alat Indra

Rangkuman Materi Sistem Koordinasi dan Alat Indra

  1. Sistem koordinasi berfungsi untuk mengatur sistem-sistem organ tubuh yang lain agar dapat menjalankan fungsinya dan bekerja sama secara serasi dan efisien. Dalam tubuh, kita dibedakan dua sistem koordinasi berdasarkan sifat kerjanya, yaitu sistem koordinasi yang dilakukan oleh sistem saraf dan sistem endokrin (hormonal). 
  2. Bagian-bagian yang bertugas menerima rangsang dari sistem saraf itu disebut reseptor. Reseptor tubuh dapat berupa alat indra. Alat indra yang kita kenal, yaitu mata, telinga, lidah, kulit, dan hidung. Reseptor yang menerima dan mendeteksi stimulus dari luar lingkungannya disebut eksteroseptor. Kelompok reseptor yang termasuk eksteroseptor ini, yaitu sel-sel saraf sensorik yang terdapat pada mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung. Reseptor yang menerima stimulus dari dalam disebut interoseptor. Kelompok reseptor yang termasuk interoseptor adalah sel-sel saraf yang menerima rangsang tekanan darah dan rasa lapar. 
  3. Letak reseptor ini tidak sama seperti yang ditemukan pada lidah atau ujung jari. Reseptor sentuhan banyak terdapat pada bagian ujung jari tangan dan kaki, serta pada bagian telapak tangan dan kaki. 
  4. Reseptor merupakan ujung saraf yang letaknya di sebelah bagian dalam kulit yang disebut dermis. Ujung sel saraf reseptor ini hanya dapat terangsang apabila terjadi tekanan dan getaran yang cukup kuat. 
  5.  Reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsangan rasa sakit, yaitu ujung-ujung saraf pada lapisan kulit di bagian epidermis dan dermis sehingga ada bagian kulit yang kurang peka. Reseptor ini terdiri atas korpuskulus ruffini yang dapat merasakan rasa panas dan ujung saraf krause yang dapat merasakan suhu dingin. Kuncup pengecap yang terdapat pada bagian permukaan ujung lidah berguna untuk indra perasa.
  6. Pada telinga bagian dalam terdapat sederetan ruang dan saluran yang berisi cairan. Telinga bagian dalam ini terbagi menjadi dua dengan fungsi yang berbeda. Pada bagian atas telinga dalam terdapat tiga saluran setengah lingkaran yang berfungsi untuk alat keseimbangan. Di dalam koklea terdapat sel-sel saraf sensoris yang dihubungkan ke otak oleh saraf pendengaran.
  7. Retina mata tersusun oleh kurang lebih 125 juta sel batang (sel basilus) yang mampu menerima rangsang cahaya yang tidak berwarna, dan kurang lebih 6,5 juta sel kerucut (sel konsus) yang mampu menerima rangsang sinar yang berwarna.
  8. Pada sel kerucut juga terdapat pigmen yang disebut iodopsin. Iodopsin adalah sejenis pigmen yang terbentuk dari persenyawaan retinin dan opsin. Lensa akan menebal untuk dapat menangkap cahaya yang masuk ke dalam mata sehingga objek yang dekat dapat difokuskan pada retina. Proses mencembung dan mencekungnya mata disebabkan kontraksi dan relaksasi otot-otot ligamen (badan siliarisi) yang melekat pada bola mata dinamakan daya akomodasi mata.
  9. Kelenjar endokrin menghasilkan satu atau beberapa hormon yang bermuara langsung ke dalam pembuluh darah. Hormon adalah senyawa organik yang dibuat di dalam tubuh oleh sel-sel tertentu, dibebaskan oleh kelenjar endokrin dan diperlukan (dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi memiliki kemampuan kerja yang besar) untuk memelihara fungsi normal tubuh, seperti homeostatis, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Umumnya hormon bekerja pada bagian tubuh tertentu yang disebut organ sasaran.
  10. Pada setiap membran sel dari sel-sel penyusun organ sasaran berisi protein reseptor yang dapat bersenyawa dengan hormon tertentu. Sebagai contoh, pada sel-sel hati dan otot AMP siklik dipicu oleh adrenalin menghambat enzim yang dibutuhkan untuk pembentukan glikogen dan mengaktifkan enzim yang diperlukan untuk pemecahan glikogen.

Demikianlah Rangkuman Materi Sistem Koordinasi dan Alat Indra Kelas XI Kurikulum 2013 Revisi, semoga bermanfaat.
Admin Penulis Menyukai Hal Mengenai Bisnis, Keuangan, Internet Marketing, Otomotif, Pendidikan dan telah menyelesikan pendidikan formal Magister Manajemen

Post a Comment for "Rangkuman Materi Sistem Koordinasi dan Alat Indra Kelas XI Kurikulum 2013 Revisi"