Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Soal Essay Perbankan Kelas 10 SMK Semester 1 Kurikulum 2013 Lengkap Beserta Jawabannya

Soal UTS Perbankan Kelas 10 SMK Semester 1 Kurikulum 2013
Soal Dasar Perbankan
Soal Essay PTS Perbankan Kelas 10 SMK Semester 1
1. Jelaskan dengan bahasamu sendiri mengenai sistem moneter di Indonesia!
2. Jelaskan yang anda ketahui tentang pengertian bank!
3. Ceritakan secara singkat sejarah perbankan di Indonesia!
4. Jelaskan sejarah bank pemerintah di Indonesia!
5. Ceritakan secara singkat kondisi perbankan di Indonesia sebelum dan sesudah deregulasi!
6. Ceritakan kembali latar belakang munculnya uang sebagai alat pertukaran dan pembayaran pada zaman dahulu!
7. Jelaskan keadaan perekonomian di Indonesia pada awal kemerdekaan serta mata uang yang beredar di Indonesia pada saat itu!
8. Jelaskan yang anda ketahui tentang pengertian uang!
9. Sebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu benda agar dapat dijadikan sebagai uang!
10. Sebutkan dan jelaskan yang anda ketahui tentang fungsi asli uang!
11. Sebutkan fungsi turunan uang yang anda ketahui!
12. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis uang berdasarkan nilai yang terkandung dalam bendanya!
13. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis uang berdasarkan bahan yang digunakan!
14. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis uang berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya!
15. Jelaskan arti istilah-istilah perbankan berikut:
a. Durability
b. Nilai intrinsik
c. Common money
16. Jelaskan dengan bahasamu sendiri apa yang anda ketahui tentang lembaga keuangan!
17. Menurut pendapat anda, mengapa di setiap negara perlu ada lembaga keuangan baik itu lembaga keuangan bank maupun non bank!
18. Jelaskan peran lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan!
19. Saat ini lembaga keuangan berkembang begitu pesat hampir di semua negara, menurut anda apa saja faktor yang mendorong peningkatan peranan lembaga keuangan!
20. Jelaskan perbedaan antara lembaga keuangan bank dan non bank!

Kunci Jawaban Soal Essay Perbankan Kelas 10 SMK Semester 1 Kurikulum 2013

1. Dalam sistem moneter di Indonesia terdapat dua kelompok yang sangat penting, yaitu otoritas moneter dan lembaga keuangan. Otoritas moneter mempunyai peran utama sebagai sumber awal terciptanya uang beredar. Kelompok ini merupakan sumber penawaran uang kartal yang menjadi sumber untuk memenuhi permintaan masyarakat akan uang. Sedangkan Lembaga keuangan dapat berbentuk bank atau bukan bank. Peran utama kelompok ini adalah sebagai sumber penawaran uang giral.

2. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung.

3. Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain: De Javasche NV, De Post Poar Bank, De Algemenevolks Crediet Bank, Nederland Handles Maatscappi (NHM), Nationale Handles Bank (NHB), De Escompto Bank NV. Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain: Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI), dan beberapa bank lain.

4. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik pemerintah, yaitu:
  • Bank Sentral
    Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No 13 Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dengan UU No 23 Tahun 1999.Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang dinasionalkan di tahun 1951.
  • Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor
    Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet Bank, kemudian di lebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang bergerak di bidang rural dan expor impor (exim), dipisahkan lagi menjadi:
  1. Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan UU No. 21 Tahun 1968.
  2. Yang membidangi Exim dengan UU No 22 Tahun 1968 menjadi Bank Expor Impor Indonesia.
  • Bank Negara Indonesia (BNI ‟46)
    Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia ‟46.
  • Bank Dagang Negara(BDN)
    BDN berasal dari Escompto Bank yang di nasionalisasikan dengan PP No 13 Tahun 1960, namun PP (Peraturan Pemerintah) ini dicabut dengan diganti dengan UU No 18 Tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara.BDN merupakan satu-satunya Bank Pemerintah yang berada diluar Bank Negara Indonesia Unit.
  • Bank Bumi Daya (BBD)
    BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Hendles Bank, kemudian menjadi Nationale Hendles Bank, selanjutnya bank ini menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV dan berdasarkan UU No 19 Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.
  • Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)
  • Bank Pembangunan Daerah (BPD)
    Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukumnya adalah UU No 13 Tahun 1962.
  • Bank Tabungan Negara (BTN)
    BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos tahun 1950.Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia Unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No 20 Tahun 1968.
  • Bank Mandiri
    Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Expor Impor Indonesia (Bank Exim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.


5.  Kondisi Perbankan di Indonesia Sebelum dan Sesudah Deregulasi
Kondisi Sebelum Deregulasi
  • Tidak adanya peraturan perundangan yang mengatur secara jelas tentang perbankan di Indonesia (UU No.13 Tahun 1968).
  • Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) pada bank-bank tertentu.
  • Bank banyak menanggung program-program pemerintah.
  • Instrumen pasar uang yang terbatas.
  • Jumlah bank swasta yang relatif sedikit.
  • Sulitnya pendirian bank baru.
  • Persaingan antar bank yang tidak ketat.
  • Posisi tawar-menawar bank relatif lebih kuat daripada nasabah.
  • Prosedur berhubungan dengan bank yang rumit Bank bukan merupakan alternatif utama bagi masyarakat luas untuk menyimpan dan meminjam dana.
  • Mobilisasi dana lewat perbankan yang sangat rendah.
Kondisi Setelah Deregulasi
Setelah adanya deregulasi ini perbankan Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Adapaun ciri perbankan setelah deregulasi diantaranya:
  • Adanya peraturan yang memberikan kepastian hukum.
  • Jumlah bank swasta bertambah banyak.
  • Tingkat persaingan bank yang semakin kuat.
  • Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
  • Kepercayaan masyarakat terhadap bank meningkat.
  • Mobilisasi dana sektor perbankan yang semakin besar.

6. Kesulitan dalam sistem barter mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan, sehingga sulit menentukan nilai uang. Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah, sedangkan jumlah logam mulia (emas dan perak) terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam pengangkutan dan penyimpanan) sehingga lahirlah uang kertas.

7. Keadaan ekonomi di Indonesia pada awal kemerdekaan ditandai dengan hiperinflasi akibat peredaran beberapa mata uang yang tidak terkendali, sementara Pemerintah RI belum memiliki mata uang. Ada tiga mata uang yang dinyatakan berlaku oleh pemerintah RI pada tanggal 1 Oktober 1945, yaitu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank. Diantara ketiga mata uang tersebut yang nilai tukarnya mengalami penurunan tajam adalah mata uang Jepang. Peredarannya mencapai empat milyar sehingga mata uang Jepang tersebut menjadi sumber hiperinflasi. Lapisan masyarakat yang paling menderita adalah petani, karena merekalah yang paling banyak menyimpan mata uang Jepang.

8. Uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam berbagai transaksi pada wilayah tertentu, serta keberadaan dan penggunaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9. Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang dapat diterima secara umum, yaitu: Acceptability dan cognizability, Stability of value, Elasticity of supply, Portability, Durability, dan Divisibility.

10. Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai. Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (value) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang.

11. Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan, diantaranya sebagai alat pembayaran, untuk menentukan harga, sebagai alat pembayaran hutang, sebagai alat penimbun kekayaan, sebagai alat pemindahan kekayaan (modal), dan sebagai alat untuk meningkatkan status sosial.

12. Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang tanda (token money). Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang.

13. Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas. Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.

14. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya uang dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (giro) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan.

15. Berikut adalah definisi dari:
a. Durability adalah ketahanan nilai uang, uang tidak mudah rusak meskipun dibawa kemana-mana.
b. Nilai intrinsik adalah nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
c. Common money (uang kartal) adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari.

16. Lembaga keuangan adalah suatu lembaga yang dalam operasi sehari-harinya menjalankan jasa di bidang keuangan, yaitu berupa perantara (intermediasi) dari pihak yang surplus dana kepada pihak yang defisit dana baik itu sektor rumah tangga, swasta, maupun pemerintah.

17. Karena di setiap negara pasti ada perusahaan. Masalah pokok yang paling sering dialami oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun adalah kebutuhan akan dana (modal) untuk membiayai usahanya. Lembaga keuangan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan hadir menawarkan solusi bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana. Lembaga keuangan membiayai permodalan suatu bidang usaha di samping usaha lain seperti menampung uang yang sementara waktu belum digunakan oleh pemiliknya.

18. Peran lembaga keuangan diantaranya :
a. Pengalihan aset (assets transmutation): Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji-janji untuk membayar” atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan kebutuhan peminjam.
b. Likuiditas (Liquidity): Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan.
c. Alokasi pendapatan (Income allocation): menghadapi masa yang akan datang dengan menyisihkan atau merealokasikan pendapatannya untuk persiapan di masa yang akan datang dengan pemilikan sekuritas sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan, misalnya program tahungan, deposito, program pensiun, polis asuransi atau saham-saham adalah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan alternatif pertama.
d. Transaksi (Transaction): Giro atau rekening tabungan tertentu yang ditawarkan bank pada prinsipnya dapat berfungsi sehagai uang. Produk-produk tabungan tersebut dibeli oleh rumah tangga dan unit usaha untuk mempermudah mereka melakukan penukaran barang dan jasa.

19. Ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan peranan lembaga keuangan, yaitu:
a. Besarnya peningkatan pendapatan masyarakat kelas menengah.
b. Pesatnya perkembangan industri dan teknologi.
c. Besarnya denominasi instrumen keuangan menyebabkan sulitnya penabung kecil memperoleh akses.
d. Skala ekonomi dan ruang lingkup dalam produksi dan distribusi jasa-jasa keuangan
e. Lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas yang unik, mengurangi biaya likuiditas bagi nasabahnya.
f. Keuntungan jangka panjang lembaga keuangan
g. Risko yang lebih kecil

5. Perbedaan Lembaga keuangan bank dan non bank dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Soal Essay Perbankan Kelas 10 SMK Semester 1 Kurikulum 2013

Demikianlah postingan mengenai Soal Essay Perbankan Kelas 10 SMK Semester 1 Kurikulum 2013 Lengkap Beserta Jawabannya, semoga bermanfaat, salam sukses untuk semua, jangan lupa bersyukur hari ini.
Admin Penulis Menyukai Hal Mengenai Bisnis, Keuangan, Internet Marketing, Otomotif, Pendidikan dan telah menyelesikan pendidikan formal Magister Manajemen

Post a Comment for "Soal Essay Perbankan Kelas 10 SMK Semester 1 Kurikulum 2013 Lengkap Beserta Jawabannya"